Rabu, 19 Februari 2014

Jenis Ayam Kampung Berdasar Warna Bulu

Jenis ayam kampung berdasar warna bulu terutama ayam kampung di Indonesia sangat beragam. Jenis ayam kampung berdasar bulu ini dapat kita jadikan pengelompokkan dalam beternak ayam kampung. Bulu merupakan bagian tubuh ayam kampung yang sangat penting. Bulu merupakan identitas bagi ayam, semakin beragam dan mencolok maka semakin baik ayam tersebut. Warna yang sangat cerah dan menarik tersebutlah yang dapat memikat si betina bahkan kita sebagai pecinta ayam.

Dalam budidaya ayam seperti pengalaman penulis bahwa ayam kampung yang memiliki warna berbeda (dalam satu kandang) akan cenderung lebih dominan atau bahkan mungkin kalah. Dengan mengetahui jenis ayam berdasarkan bulu diharapkan kita akan lebih selektif dalam pemilihan indukan selain dari kualitas ayam tersebut.

Berikut adalah macam-macam ayam kampung berdasar warna bulu tersebut :
A. Wiring
     1. Wiring Kuning
Warna bulu wiring kuning sebenarnya berdasarkan warna hitam. Namun karena rawis leher dan rawis ekor sangar mencolok maka warna hitam seakan-akan warna merah keemasan yang lebih mencolok. Tidak mengherankan bahwa wiring kuning ini menjadi idaman.
wiring kuning
Warna Dasar : Hitam
Rawis Leher : Kuning Keemasan dan merah
Rawis Ekor : Kuning keemasan dan merah

2. Wiring Galih
Wiring galih serupa dengan wiring kuning, hanya saja warna rawis terlihat lebih gelap.
wiring galih
Warna Dasar : Hitam
Rawis Leher : Merah gelap kecoklatan
Rawis Ekor : Merah gelap kecoklatan

3. Wiring Putih (Bukan Wido)
Serupa dengan wiring kuning dan wiring galih hanya saja warna rawis adalah putih perak.
wiring putih
Warna Dasar : Hitam
Rawis Leher : Putih Perak
Rawis Ekor : Putih Perak

B. Wido
Ada mitos yang berkembang di masyarakat jika ayam jenis wido ini tidak akan bersemangat jika berada di bawah pohon bambu. Misal untuk aduan, jenis wido akan kalah walau keturunannya bagus. Namun semua itu hanya mitos belaka untuk kebenarannya silakan cek sendiri.
1. Wido Jalak
Sebagian orang menyebut wido ini sebagai ayam jalak yang menyerupai warna bulu burung jalak.
wido
Warna Dasar : Hitam kehijauan mengkilat
Rawis Leher : Putih keemasan
Rawis Ekor : Putih keemasan

2. Wido Nanas /Wido Emas
Warna Dasar : Hitam
Rawis Leher : Putih keemasan dan merah
Rawis Ekor : Putih keemasan dan merah

C. Wangkas
Warna bulu jenis wangkas serupa dengan rawis wiring kuning hanya saja warna bagian tubuh lain mirip seperti rawisnya.
     1. Wangkas Geni (Merah)
wangkas geni
Warna Dasar : Merah
Rawis Leher : Merah
Rawis Ekor : Merah
    
2. Wangkas Emas (Kuning)
Warna Dasar : Kuning
Rawis Leher : Kuning keemasan
Rawis Ekor : Kuning keemasan

D. Klawu/Blawu Keabu-abuan
Klawu (jawa) awalnya berasal dari Sumatra dengan nama Blauwe kemudian orang jawa menyebut Klawu atau Blawu
Warna Dasar : Hitam keabu-abuan
Rawis Leher : Hitam
Rawis Ekor : Hitam keabu-abuan

     1. Klawu Geni
klawu geni
Warna Dasar : Abu-abu
Rawis Leher : Merah
Rawis Ekor : Merah

     2. Klawu Kethek
klawu kethek
Warna Dasar : Coklat
Rawis Leher : Coklat keabu-abuan
Rawis Ekor : Coklat keabu-abuan

E. Blorok/Lorek
blorok
Warna Dasar : Hitam dan putih
Rawis Leher : Hitam dan putih sedikit merah
Rawis Ekor : Hitam dan putih sedikit merah

     1. Blorok Madu
blorok madu

Warna Dasar : Putih hitam
Rawis Leher : Putih dan hitam sedikit kemerahan
Rawis Ekor : Putih dan hitam sedikit kemerahan


     2. Blorok Mbang Telon
Blorok brang telon juga terdapat mitos yang berkembang di masyarakat. Jika anakan pejantan tidak cepat-cepat dipisah oleh induknya maka tidak lama anak jantan tersebut akan mati. Maka dari itu blorok mbang telon sangat sulit dijumpai. Itu semua tergantung dari pendapat masing-masing
blorok bang telon

Warna Dasar : Hitam, putih dan merah
Rawis Leher : Hitam putih dan merah
Rawis Ekor : Hitam, putih dan merah

F. Kopi Pecah
Warna ayam kopi pecah sepintas mirip bentuk kopi yang terbelah. Bentuknya pun menjuntai sperti ujung kopi yang beraturan seperti batik kopi pecah.
Warna Dasar : Hitam dan putih
Rawis Leher : Hitam dan putih
Rawis Ekor : Hitam dam putih

G. Lurik/Blirik
Serupa dengan blorok, hanya saja warna lurik atau blirik ini lebih terlihat bulu yang menonjol. Seperti warna jali yang bergelombang namun hanya ada 2 warna dari lurik ini. Sebagai contoh :
Lurik Sekul
Warna lurik sekul karena menyerupai bentuk sekul (nasi atau beras) bulir nasi atau beras.
Warna Dasar : Hitam dan putih
Rawis Leher : Hitam dan putih
Rawis Ekor : Hitam dam putih

H. Njlagem/Jlagrem/Njlitheng/Hitam Legam
Warna Dasar : Hitam polos
Rawis Leher : Hitam
Rawis Ekor : Hitam kehijauan

H. Jali
Sama seperti warna lurik hanya saja jika dilihat dengan teliti warna bulu ayam ini terlihat bergelombang seperti kriting. Namun jika diraba sangat halus.
jali
Warna Dasar : Hitam dan putih
Rawis Leher : Hitam dan putih keemasan
Rawis Ekor : Hitam dam putih keemasan

I. Tulak
tulak
 Tulak Hitam
Warna tulak hitam cocok dijadikan sebagai ayam adat. Seperti halnya ayam cemani. Keberadaan ayam jenis ini jangat jarang dijumpai
tulak hitam
Warna Dasar : Putih mulus
Rawis Leher : Hitam
Rawis Ekor : Hitam

J. Putih Mulus/Putih Polos
Ada 2 jenis warna putih pada ayam. Putih mulus jika semua warna pada ayam adalah putih tanpa ada warna lain. Hanya paruh dan kaki berwarna kuning dan jengger berwarna merah. Ada banyak penyebutan untuk putih ayam ini. Putih mulus dan putih seta. Putih seta adalah warna yang dari bulu dan rawisnya berwarna putih termasuk paruh dan kakinya berwarna putih.
putih mulus
Warna Dasar : Putih mulus
Rawis Leher : Putih mulus
Rawis Ekor : Putih mulus

Gambar di atas diambil dari berbagai sumber jenis ayam di Indonesia dan mungkin penyebutan dari daerah-daerah di Indonesia akan berbeda pula. Jika sahabat mempunyai perbedaan pendapat tentang penyebutan jenis ayam kampung tentang bulunya, mohon beri komentarnya. Terima kasih.

keterangan :
Rawis Leher = Bulu pengenal pada leher
Rawis Ekor = Bulu pengenal pada pangkal pinggul atau ekor

Gallery Kandang Untuk Ayam Kampung Asli

Kandang Ayam Sistem Ren

Kandang ayam

Kandang ayam

2. Kandang Ayam Kampung Sistem Postal Litter
Kandang ayam

Kandang Ayam Postal Litter


3. Kandang Ayam Kampung Sistem Battery
Kandang Ayam Battery

Itulah beberapa macam kandang untuk ayam kampung asli yang bisa dicoba. Gambar akan selalu saya update

Gambar Kandang Burung Puyuh Petelur yang Ideal [miniatur] ini dia . . . . . .

Salam sejahtera
Yth para pecinta puyuh dan seluruh pengunjung dimanapun anda berada.
Posting kali ini saya menampilkan gambar miniatur kandang burung puyuh petelur yang ideal.Ideal dalam arti sesuai dengan fungsi sebagai kandang puyuh, praktis dalam merehab kandang, maupun ideal untuk pemeliharaan.
Sebenarnya ingin juga melanjutkan postingan yang lalu mengenai analisa usaha burung puyuh petelur, tapi belum ketemu rumus menghitungnya dan dari pertemuan kelompok tadi saya mendapat informasi mengenai un-predictiable harga telur puyuh untuk tahun 2011 ini. Mungkin di postingan selanjutnya akan saya bahas mengenai harga telur puyuh.
Kembali ke kandang ideal…..
Kandang burung puyuh petelur yang akan saya sajikan ini merupakan kreasi dari mas Wiwid PT Peksi Gunaraharja. namun kata beliau, model kreasi ini boleh di-share untuk dunia perpuyuhan di Indonesia dan dimanapun berada.
Kandang puyuh petelur ini berbahan kayu dan alas strimin. Mempunyai kelebihan yang menjadi andalan yaitu model alas slorok (bahasa jawa), saya tidak tau bahasa Indonesia-nya slorok itu apa. Yang jelas bukan slow rock.
Karena itu daripada saya sebut dengan kandang puyuh petelur model slorok, mending saya beri nama dengan kandang burung puyuh petelur yang ideal, karena dikreasikan oleh Mas Wiwid yang notabene merupakan bagian dalam dari PT Peksi Gunaraharja (pelopornya dunia perpuyuhan di Indonesia – katanya).
Untuk persiapan bahan dan biaya yang dibutuhkan, saya sendiri belum pernah membuat dan menggunakannya. Untuk saat ini saya masih memakai kandang yang model lama.
Jadi silahkan dinikmati terlebih dahulu gambar miniatur berikut ini :

Kandang burung puyuh yang ideal tersebut mempunyai ukuran demikian :
  • panjang : 120 cm
  • lebar dalam : 60 cm
  • tinggi : 180 cm

Sekedar dipahami, bahwa populasi ideal burung puyuh di dalam ruangan kandang batre adalah [panjangxlebar] / 222.
Sehingga untuk ukuran kandang seperti gambar tersebut, tiap ruangan idealnya diisi 35 ekor burung puyuh petelur. Baiklah barangkali berani saja diisi 40 ekor silahkan.

Patokan atau standar rumus [panjangxlebar] / 222 akan membawa kondisi yang ideal pula bagi kelanjutan pemeliharaan burung puyuh petelur, baik produktivitasnya, umur produktivitasnya, dan yang jelas ya kesehatannya. Biarpun akhirnya semuanya kembali pada perawatan.

Melihat pada miniatur tersebut, dibuat menjadi 4 (empat) tingkat. Namun permisif juga untuk dibuat menjadi 5 tingkat.
Karena saya sendiri belum pernah membikin dan memakainya, untuk tempat minum dan tempat makan bisa dimodifikasi bagaimana silahkan sesuai dengan keinginan masing-masing peternak.
Apabila dibikin menjadi 5 tingkat, berarti per-unit kandang bisa menampung 200 ekor burung puyuh petelur. Apabila memelihara 1000 ekor berarti membutuhkan 5 unit kandang. (bandingkan dengan gambar kandang puyuh petelur yang model bambu di postingan saya terdahulu => di sini http://ariefmas.wordpress.com/2011/06/17/model-kandang-burung-puyuh-petelur-serba-bambu/). Ukurannya mirip, hanya bahan saja yang berbeda, dan tentu untuk pemeliharaan kandang ke depannya juga berbeda.

Kelebihan yang diunggulkan untuk model desain kandang burung puyuh petelur yang ideal ini adalah mudah dan praktisnya bila merehab. Alas pijak burung puyuh petelur yang berupa strimin ini bisa dilorot (model slorok), sehingga apabila jangka panjangnya ada salah satu yang rusak, tidak perlu bongkar total kandang, tapi cukup dengan mengambil ( nglorot – bhs jawa) dan kemudian diperbaiki. Praktis kan ?
Silahkan diperhatikan lebih mendetil :

Berikut ini gambarnya, klik gambar untuk memperbesar :

Hati-hati, Penyakit Mirip Snot/Coryza Menjadi Kasus di Ternak Puyuh Jawa Barat [dari Bp Miftah Farid, SP]

Penyakit pada puyuh yaitu snot / coryza yang saya kenal, terlihat sekali tanda-tandanya pada burung puyuh yang sedang terjangkit. Puyuh piaraan saya periode awal dulu pernah satu atau dua ekor terkena juga penyakit snot ini. Saya masih ingat sekali, waktu itu diberitahu oleh peternak lama, langsung dikeluarkan oleh beliau. Mungkin itu yang kemudian bikin tidak menyebar.
Keadaan kepala puyuh jelas sekali bengap-bengap seperti kalau orang berkelahi (jangan ya). Kepalanya membesar dan ada beberapa ciri lainnya.
Namun terus terang saya agak lupa dengan ciri-ciri mendetilnya apa saja. Soalnya sampai sekarang tidak pernah lagi menemui.
Bersyukur hari ini ada informasi penting mengenai tanda-tanda penyakit snot (coryza) yang banyak menjangkit di ternakan puyuh wilayah Jawa Barat. Informasi penting ini disempatkan dikirim oleh Bp. Miftah Farid, SP. Secara implisit yang saya tangkap, termasuk intinya adalah berhati-hati, bahwa ternyata ada kasus mirip penyakit snot, ternyata bukan snot.
Demikian apa yang telah diinformasikan oleh Bp Miftah Farid, SP terkait hal tersebut:
Permisi pengelola PUYUH JAYA, sedikit saya ada pendapat masalah penyakit yang menyerang peternak puyuh terutama jawa barat.
1. Ada peternak mengeluhkan adanya Snot/Coryza di ternak puyuhnya, kemudian mereka beramai-ramai memberikan obat anti snot/coryza, setelah lamanya pengobatan ternyata tak kunjung sembuh. walau pun obat anti snot/coryza tersebut dari perusahan terkemuka di indonesia.
2. Adanya prognosa atau pun diagnosa para peternak terhadap penyakit yang menyerang ternaknya memang cukup beralasan. dengan melihat gejala-gejala klinis, semua orang pasti menduga kearah itu (Snot/Coryza).
3. Sebenarnya kita peternak lupa bahwa gejala-gejala klinis tadi, ada kemiripan dengan CRD, Swollen Head Syndrom (SHS) dll. selama ini kita memang tidak menggunakan diagnosa banding (deferencial diagnose) dengan penyakit CRD maupun Swollen Head Syndrom tadi
4. Bagi peternak yang puyuhnya ada gejala mirip snot/coryza bila setelah pengobatan dengan anti snot/coryza tidak perubahan, terus ada kematian yang cukup tinggi, penurunan nafsu makan yang tajam diikuti penurunan produksi. sebaiknya berhati2 ada kemungkinan ternak kita terjangkit Swollen Head Syndrome.
5. Swollen Head Syndrome ini penyebabnya adalah virus, sehingga penanganannya tidak bisa dengan antibiotika. lain dengan Snot disebabkan oleh bakteria Haemophillus Gallinarum yang bisa dibunuh dengan antibiotika.
6. Sekian dulu, mohon maaf kalau ada kesalahan kata/kalimat dalam penulisan ini, kiranya pengelola PUYUH JAYA. dapat mengoreksinya lebih dahulu sebelum ditampilkan. sekian terima kasih.
- – - – - – - – - – - – -
Semoga menjadikan manfaat yang sebesar-besarnya.
Salam.
[Puyuh Jaya]

Kemitraan Ternak Puyuh Siapa yang Butuh?


Beberapa lama menjadi peternak plasma dalam kemitraan puyuh, khususnya petelur, ada beberapa hal yang menjadi pengamatan saya. Salah satunya adalah faktor “kebutuhan”. Tentu kaitannya di dalam hubungan kemitraan puyuh tersebut: siapa yang butuh? Inti plasma/perusahaan atau plasma/peternak?
Jawabannya akan jelas: sama-sama butuh. Seharusnya memang begitu.
Sama-sama butuh melahirkan kesamaan. Berarti juga keseimbangan. Karena hal ini berada dalam lingkup dunia usaha, maka dalam kemitraan puyuh ini, seyogyanya seimbang atau sama-sama untung. Bagaimana pembahasan selanjutnya dari sudut pandang saya sebagai peternak plasma?
Terus terang saja sebagai peternak plasma dalam kemitraan puyuh ini saya mengakui, saya yang butuh. Khususnya dalam pemasaran telur puyuh yang dikelola oleh inti plasma. Apalagi kemitraan yang saya ikuti ini terbukti bertanggung jawab. Bahkan tiap kali harga telur puyuh sedang “kabruk” atau sedang jatuh-jatuhnya, harga pembelian dari inti plasma ini di atas harga pasar, bahkan di atas harga penjualan.
Katakanlah di masa harga telur puyuh sedang buruk, perusahaan kemitraan lebih sering merugi dalam pembelian telur ke peternak plasma.
Tidak paham bagaimana manajemen perusahaan menerapkan kebijakan tersebut, entah dari dana promosi atau subsidi apa, yang jelas peternak telah merasa diuntungkan.
Perlu dipahami lagi, ibarat mesin sepeda motor, pemasaran adalah kunci yang menggerakkan / menghidupkan mesin. Tanpa kunci pemasaran, hanya akan menjadi mesin yang dingin dan beku. Begitu juga kalau hanya kunci, tapi tak ada mesin yang dihidupkan, sama saja menjadi kunci yang tidak berguna.
Belum tentu semua yang mahir dalam beternak, mahir pula dalam pemasaran. Begitu juga yang mahir dalam pemasaran, belum tentu berhasil ketika menjalankan aktivitas beternak.
Walaupun banyak juga yang mampu kedua-duanya. Untuk itulah dalam kemitraan puyuh ini, peranan inti plasma terutama dalam pemasaran, sangatlah penting bagi peternak plasma.
Dalam hubungan ini ada risiko bagi peternak puyuh yang sudah diambil alih oleh perusahaan inti plasma. Yaitu risiko pemasaran.
Bahkan bukan hanya pemasaran. Sebab jika berbicara pemasaran ansich, terlihat seperti halnya berhubungan dengan pengepul langsung. Jika begitu, sama saja antara pengepul dengan kemitraan. Namun adakah pengepul mau menanggung risiko harga ketika sedang buruk?
Karena itu selain keseimbangan, juga ada keterikatan yang saling membutuhkan. Bolehlah dianggap kemitraan puyuh itu sama dengan pengepul telur puyuh, namun faktor keterikatan dan saling loyal antara peternak plasma dan perusahaan inti plasma, sepertinya tidak ditemukan pada pengepul. Walaupun toh hakikatnya kemitraan sama dengan pengepul. Bahkan pengepul dua arah. Ke dalam dan ke luar.
Pengepul ke luar, ialah mengambil hasil produksi dalam ( peternak plasma ) untuk dijual ke pasaran. Sedangkan seolah menjadi pengepul ke dalam, ialah bahwa peternak plasma adalah pasar atau konsumen tetap dari perusahaan inti plasma, mulai dari bibit puyuh, pakan, juga egg tray.
Setelah mencoba membahas keadaan kemitraan yang hanya dari pengamatan selama ini, boleh dikata antara peternak plasma dan inti plasma adalah sama-sama membutuhkan. Upama peternak plasma mempunyai kemampuan pemasaran sendiri, tentu bisa menjadi peternak mandiri. Demikian juga perusahaan inti plasma, daripada membina kemitraan dengan berbagai risiko yang membayangi, bisa saja membuat lahan yang luas dengan peternakan puyuh yang sangat besar, dikelola sendiri dengan memberdayakan karyawan. Imbang tidak?
Begitulah sekedar cerita dari pengamatan selama ini saya menjadi peternak plasma. Wajar apabila ada sisi positip dan negatip masing-masing pihak. Namun saya kira tidak ada buruknya membina kemitraan. Apalagi dalam bidang puyuh. Konon katanya menjadi salah satu bidang ternak unggas yang “bebas”.
Salam peternak puyuh.

Apa Saja Bahan untuk Membuat Pakan Puyuh Petelur?


Apa Saja Bahan untuk Membuat Pakan Puyuh Petelur?

Usaha Ternak Puyuh Masihkah Ampuh?


Usaha Ternak Puyuh Masihkah Ampuh?